Senin, 05 Maret 2012

KISAH NABI IDRIS A.S MELIHAT SYURGA DAN NERAKA





Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Pada suatu hari, Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bolehkah engkau membawa saya melihat syurga dan neraka?”


“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.

Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah S.W.T, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.

“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.

“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah S.W.T. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.

Waktu mereka sampai ke pintu neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah S.W.T semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.

Dengan tubuh lemah Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke syurga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu syurga yang sangat tampan.

Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilakan para penghuni syurga untuk memasuki tempat yang mulia itu.

Waktu melihat isi syurga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa berkata-kata melihat pemandangan yang sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.

Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni syurga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.

Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan syurga. Mereka adalah para bidadari yang sangat cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.
Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai syurga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”

“Silakan minum, inilah minuman untuk penghuni syurga.” Jawab Izrael. Pelayan syurga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur kerana dapat menikmati air minuman yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selazat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.

Setelah puas melihat syurga, tibalah waktunya bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mahu kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan syurga Allah S.W.T.

“Saya tidak mahu keluar dari syurga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.

“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan boleh menghuni syurga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.

Tapi Allah S.W.T Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkurniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni syurga tanpa mengalami kematian. Sewaktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.

Firman Allah S.W.T:
“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).

Pada saat Nabi Muhammad S.A.W sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad S.A.W kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.

“Inilah Idris,” jawab Jibril.

Nabi Muhammad S.A.W mendapat penjelasan Allah S.W.T tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar