Jumat, 30 November 2012

BELAJAR MERUBAH DIRI(PERILAKU) DARI KUPU KUPU


 
BELAJAR MERUBAH DIRI(PERILAKU) DARI KUPU KUPU

KUPU KUPU....... adalah hewan yang sangat indah dan menarik. Sayapnya yang berwarna-warni dengan motif yang sangat rapi serta kelincahannya terbang dari satu bunga ke bunga yang lain, menjadi daya tarik bagi setiap orang untuk mengagumi makhluk ini.

KUPU KUPU... tak hadir begitu saja ke muka bumi, tapi melalui proses METAMORFOSIS dari binatang yang bernama ULAT. Menyebut namanya, mungkin ada sebagian orang yang jijik, geli, takut, penyebab kulit gatal, perusak tanaman, dan sebagainya. Ia begitu identik dengan sifat yang tidak baik. Hampir tak ada orang yang mau menyentuhnya.....

Namun, ketika seekor ulat berubah menjadi kupu-kupu yang cantik dan indah, semua orang pun berusaha memilikinya dan bahkan mengaguminya.

Untuk menjadi kupu-kupu, ulat terlebih dahulu menjadi kepompong. Itulah sebuah metamorfosis, yang dalam bahasa manusianya sedang menjalani puasa, menjauhkan dari dari makan dan minum, menutup dirinya dari hiruk pikuk kehidupan dunia. Ia begitu mirip dengan cara kita beriktikaf, yaitu merenung diri dan melakukan pertobatan, sehingga keluar menjadi kupu-kupu yang indah, disayang semua orang .

Itulah barangkali gambaran orang mu'min yang diharapkan oleh Allah SWT. Kita, umat manusia yang banyak berbuat salah dan dosa, hendaknya biasa BELAJAR dari ulat dan mengubah diri menjadi manusia yang bertakwa dan disayang Allah SWT.

Tipe manusia yang disayang Allah itu adalah; pertama, orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan RENDAH HATI(tidak sombong) dan apabila orang jahil menyapa, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. (QS Al-Furqan [25]: 63).

Demikianlah gambaran orang mukmin , senantiasa menyebarkan KELEMBUTAN dan KEINDAHAN, serta tidak suka berbuat keonaran dan kerusakan, di manapun dia berada. Sebagaimana sifat KUPU KUPU yang hinggap di sebuah dahan yang tak akan pernah ada yang patah sekecil apa pun dahan yang dihinggapinya.

Mereka yang senantiasa mendirikan SHALAT LIMA WAKTU dan SHALAT TAHAJUD di malam hari sebagai WUJUD SYUKUR kepada Allah (Al-Furqan [25]: 64, 73). Seperti kupu-kupu, di manapun seorang mukmin berada, dia akan selalu melaksanakan perintah Allah, menebarkan kasih sayang, dan menolong orang lain. Sebab, ia menyadari bahwa sesungguhnya dirinya hanyalah seorang hamba yang juga tidak memiliki kemampuan apa-apa tanpa anugerah dari Allah SWT.

Semoga bisa menjadi INSPIRASI untuk merubah diri kita agar menjadi baik,bijaksana,rendah diri...dan belajar kelembutan dimasa mendatang.......
aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar